Menu Desa Menyapa di Tengah Kota

Libur telah tiba! Ingin menghindar sejenak dari segala sesuatu yang bersinggungan dengan suasana kota yang penat? Ingin cari tempat makan yang adem, mengusung konsep pedesaan? Tenang, tak perlu jauh-jauh mencarinya ke pelosok. Di tengah kota pun menu desa bisa menyapa Anda. Ada beragam jenis makanan khas Jawa Timur yang ditawarkan, siap memanjakan lidah Anda bersama keluarga tercinta. Menarik? Yuk, icip-icip ulasannya dulu!

Srasadesa, sebuah rumah makan keluarga yang mengusung tema pedesaan hadir di tengah Kota Madiun sejak pertengahan tahun kemarin. Srasadesa menghidupkan suasana pedesaan di tengah kota dengan menghadirkan beragam kuliner pedesaan dalam kemasan yang lebih manis dan modern.

Restoran di Jl. Jawa No. 8 Kota Madiun ini mudah sekali ditemukan. Tampak dari luar, rumah makan ini berbalut potongan bambu panjang di bagian atapnya. Meskipun suasananya ndeso, tetapi sangat Instagramble. Pengunjung bisa berpose di mana saja dengan ornamen-ornamen pendukung yang menambah kesan jadoel di setiap fotonya.

Pengunjung yang datang disambut dengan pasaran Srasadesa di sisi kanan, terdiri dari “Pojok Krenyes” yang menghadirkan beragam gorengan, seperti pisang goreng, tempe mendoan, tahu goreng yang bisa dimakan bersama dengan cabai rawit ataupun sambal kecap; “Pojok Buah” yang menghadirkan rujak potong; “Pojok Legit Manis” yang menyajikan berbagai macam bubur manis; dan tak ketinggalan “Pojok Jamu” yang menyuguhkan beragam jamu tradisional yang bisa dinikmati sambil bersantap. “Pojok Bakaran” adalah merupakan pojok teranyar yang menghadirkan ayam bakar, iga bakar, udang, cumi, sate telur, usus, hingga camilan jadah bakar juga bisa dipilih pengunjung langsung ketika datang.

Bacaan Lainnya

Tempatnya yang luas membuat pengunjung bebas memilih tempat untuk bersantap di mana saja. Ada indoor, semi outdoor, bahkan ada juga outdoor yang berhadapan langsung dengan pawon atau dapur di bagian belakang.

Wedang uwuh. (SF | Septia)

Pilihan menu siang adalah sego garang asem dan sego campur cumi hitam surabaya yang konon katanya menjadi salah satu favorit karena pedasnya. Sebagai penutupnya ada es campur tidar dengan isian komplet, seperti kilang kalung, jeli, cendol, tape singkong, dan kucuran sirup frambozen yang legit-harum.  Jika ingin minuman hangat, Anda bisa memilih wedang uwuh, teh poci gula batu, teh lemon, wedang teh serai, atau kopi tetes susu.

Nasi garang asem disajikan tidak dalam bentuk bungkusan daun pisang, tetapi berbentuk nasi disiram kuah garang asem dengan potongan daging dan irisan cabai rawit yang mendominasi. Potongan kering tempe dan empal menjadi side dish yang disajikan bersama nasi garang asemnya. Rasa kuahnya gurih, meski tidak menggunakan santan seperti garang asem pada umumnya. Rasa pedasnya cukup kuat, meski cabainya hanya diiris saja. Ini karena cabai yang digunakan adalah cabai rawit domba yang pedasnya terkenal nonjok.

Sego campur cumi hitam surabaya disajikan sangat komplet. Nasi putih ditaruh di piring cokelat jadul, dikelilingi lauk pauk seperti tumisan cumi hitam, tahu pedas dibumbui bali, setengah telur balado, serundeng kelapa di atas nasi, rempeyek udang, dan tak ketinggalan sambal bawangnya yang aroma pedasnya menggelitik liur Anda. Tekstur cumi hitamnya pas, rasanya manis gurih, dan tentu saja pedas yang menjadi ciri khasnya. Dipadukan dengan serundeng kelapa yang kreskres renyah, tak ketinggalan rempeyek udangnya menambah nikmat santap siang kemarin. Untuk Anda yang tak bisa kompromi dengan rasa pedas, Anda bisa memilih menu lain, seperti sego rawon, bothok telur asin, dan masih banyak pilihan lain yang bisa Anda mintakan rekomendasi oleh pelayannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *