samudrafakta.com

Menjaga Kerukunan Antar-Umat Beragama dengan Satu Tungku Tiga Batu 

FAKFAK | SAMUDRA FAKTA—Masyarakat Fakfak, sebuah wilayah di bagian barat Papua, menyampaikan pesan kepada Indonesia tentang pentingnya menjaga kerukunan antar-umat beragama melalui filosofi “Satu Tungku Tiga Batu”. Filosofi yang membawa semangat menjaga kerukunan umat beragama yang dipraktikkan dengan bernas di sana.

Satu Tungku Tiga Batu ini membawa makna yang sangat dalam. Tungku, yang merupakan alat masak, memiliki bobot berat dan bersuhu sangat panas. Ini melambangkan kehidupan sosial bermasyarakat, yang jika tak dikelola dengan benar dan diamalkan berdasarkan ego, maka bakal terasa berat dan panas.

Agar ‘bertungku’ atau hidup bermasyarakat itu tidak terasa berat, maka diperlukan penopang bersama. Dan penopang itu adalah agama yang dipraktikkan secara moderat. Maka dari itulah di bawah tungku–simbol kehidupan bermasyarakat itu–diletakkan batu-batu sebagai simbol agama, yang disusun sedemikian rupa agar bisa menopang tungku di atasnya.

Tungku dan batu dengan posisi demikianlah yang dijadikan simbol persatuan masyarakat Fakfak: bahwa kehidupan bersama lebih penting daripada kehidupan pribadi atau golongan.

Baca Juga :   Pemkot Surabaya Bebaskan Retribusi Stand Pasar Turi Baru hingga 10 Tahun

Tiga batu Fakfak menggambarkan tiga agama besar di Papua Barat, yakni Katholik, Islam, dan Kristen. Ketiganya harus terus bersatu dan tidak boleh ada yang terpisah agar tungku yang ditopang di atasnya tidak jatuh dan tumpah.

Mengingat pentingnya kerukunan sesama masyarakat, maka filosofi Satu Tungku Tiga Batu harus senantiasa tertanam di jiwa masyarakat Fakfak. Bahkan, pesan inti dari filosofi tersebut pun perlu diadopsi oleh masyarakat dari daerah lain.

Data yang dipublikasikan oleh Pemda Fakfak melalui situs resminya menunjukkan jika Islam adalah agama mayoritas yang dianut 63,08 persen penduduk Fakfak. Berikutnya disusul Kristen Protestan 18,27 persen; Katholik 18,52 persen; Hindu 0,09 persen; dan Buddha 0,04 persen.

Tugu Satu Tungku Tiga Batu terletak di Taman Kota Fakfak. Berada di bagian selatan kota yang berbatasan langsung dengan pantai. Masyarakat dan wisatawan dapat mengunjungi tugu tersebut sambil menikmati pemandangan laut.

Pentingnya filosofi Satu Tungku Tiga Batu juga disampaikan oleh Wakil Presiden (Wapres) RI K.H. Maruf Amin saat mengunjungi Fakfak pada Jumat, 14 Juli 2023 lalu.

Baca Juga :   Subsidi Motor Listrik untuk 200 Ribu Unit, Berlaku 20 Maret

“Filosofi ‘Satu Tungku Tiga Batu’ ini saya kira sesuatu yang harus, bukan hanya dilestarikan tapi diberikan nilai-nilai yang bisa menjadi pola hidup. Bukan hanya slogan, tapi dalam bentuk tatanan kehidupan kita bermasyarakat,” ujar Maruf, dikutip dari laman resmi Wapres RI.

Maruf melihat bahwa sejauh ini filosofi tersebut bisa diterapkan dengan baik di Fakfak. Ia pun memberikan apresiasi kepada masyarakat Fakfak yang terus senantiasa menjaga kerukunan antarumat beragama. “Saya gembira karena di Fakfak ini semuanya bisa hidup rukun dan saling membantu sesuai dengan falsafah ‘Satu Tungku Tiga Batu’,” lanjutnya.

Semoga semangat yang berkembang di Fakfak bisa menggejala di seluruh Indonesia.

*Foto: GNFI

(GNFI | Toni)

Artikel Terkait

Leave a Comment