Pemerintah akan mulai uji coba alat deteksi generasi baru mirip tes swab COVID-19 untuk percepat skrining TBC.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan komitmen pemerintah untuk menekan angka kematian akibat penyakit Tuberkulosis (TBC) yang masih tinggi di Indonesia.
Setiap tahun, tercatat sekitar satu juta kasus TBC baru dengan angka kematian mencapai 136 ribu jiwa.
“TBC ini penyakit menular yang menjadi penyebab kematian cukup besar. Presiden Prabowo ingin sekali agar angka kematiannya bisa segera diturunkan secepat-cepatnya,” ujar Budi dalam kunjungan kerja di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Ahad (9/11).
Skrining Jadi Kunci, Bukan Kekurangan Obat
Menurut Menkes, kunci utama pengendalian TBC bukan pada ketersediaan obat, tetapi deteksi dini atau skrining.
“Asal kita skrining, sebenarnya obatnya ada. Cuma menemukannya yang kadang sulit, karena kalau TBC itu harus dites dari dahak dan itu cukup rumit,” jelasnya.
Budi menyebut pemerintah sedang menyiapkan alat deteksi generasi baru yang lebih cepat dan mudah, mirip metode tes swab COVID-19.
“Alat ini akurasinya sama dengan laboratorium canggih, tapi jauh lebih praktis karena tidak perlu batuk seperti dulu,” ujarnya.
Uji Coba Dimulai, Tahun Depan Disebar ke Delapan Provinsi
Tahun ini, uji coba dilakukan di 100 puskesmas di berbagai daerah, termasuk Jawa Barat. Jika hasilnya memuaskan, pemerintah akan menyebarkan alat tersebut secara nasional pada 2026, dimulai dari delapan provinsi, termasuk Jawa Timur dan Jawa Barat.
“Mudah-mudahan tahun depan alatnya sudah bisa digunakan secara luas,” kata Budi.
Ia menambahkan, teknologi ini mampu mendeteksi TBC dengan akurasi setara peralatan laboratorium bernilai ratusan juta rupiah.
Perawatan Harus Konsisten di Klinik dan Puskesmas
Budi juga menekankan pentingnya pengobatan rutin bagi pasien TBC.
Ia menyarankan agar penanganan TBC dilakukan di klinik atau puskesmas, bukan rumah sakit.
“Karena rumah sakit sudah cukup padat, lebih baik penanganan TBC dilakukan di klinik. Yang paling penting adalah pasien harus diingatkan untuk minum obat setiap hari tanpa putus,” tegasnya.***





