samudrafakta.com

Jumlah Lansia Jatim Meningkat, Tantangan atau Keberhasilan Pembangunan Manusia ?

Surabaya | Samudra Fakta – Jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Jatim meningkat. Prosentase lansia mencapai 13,57 persen dari keseluruhan penduduk, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 13,10 persen. Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Timur termasuk daerah dengan struktur penduduk menuju tua (ageing population).

Melansir laman resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) dalam laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Timur 2022 pada 26 Desember 2022, tertulis bahwa suatu daerah dikatakan memiliki struktur penduduk tua jika mempunyai populasi lansia di atas tujuh persen.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menerangkan bahwa struktur penduduk yang menuju tua tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan manusia, yaitu adanya peningkatan usia harapan hidup. “Peningkatan usia harapan hidup berkaitan dengan adanya perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat yang meningkat,” terang Dadang.

Keberhasilan tersebut, lanjut Dadang, akan semakin berarti jika penduduk lansia bisa mandiri, berkualitas, serta dapat berperan dalam pembangunan. Selain menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan, peningkatan jumlah lansia ini juga merupakan tantangan dalam pembangunan.

Baca Juga :   9 Kota/Kabupaten di Jatim Ini Angka Buta Huruf Masih Tinggi

Angka Harapan Hidup

BPS Jatim mencatat bahwa angka harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Secara rata-rata angka harapan hidup perempuan di Jawa Timur hampir empat tahun lebih lama dibandingkan laki-laki.

“Pada tahun 2021, angka harapan hidup perempuan mencapai 73,35 tahun dan laki-laki mencapai 69,51 tahun. Akibatnya, keberadaan penduduk lansia perempuan akan cenderung lebih banyak daripada lansia laki-laki,” ujar Dadang Hardiwan, dalam laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Timur 2022.

Jumlah lansia perempuan di Jawa Timur mencapai 2,95 juta orang, lebih banyak dibandingkan lansia laki-laki yang mencapai 2,59 juta orang. Demikian juga proporsi lansia perempuan terhadap total penduduk perempuan (14,40 persen) di Jawa Timur menunjukkan proporsi yang jauh lebih besar dibandingkan proporsi lansia laki-laki terhadap total penduduk laki-laki (12,73 persen).

Dadang menerangkan, sejalan dengan usia harapan hidup penduduk perempuan dan laki-laki, selisih proporsi lansia perempuan terhadap proporsi lansia laki-laki melebar seiring pertambahan kelompok usia.

Ageing merupakan proses menua, sehingga mewujudkan active ageing atau menua dengan aktif tidak cukup pada kelompok penduduk berusia 60 tahun ke atas, melainkan pada seluruh tahapan siklus manusia,” kata Dadang.

Baca Juga :   9 Kota/Kabupaten di Jatim Ini Angka Buta Huruf Masih Tinggi

Pemerintah, lanjutnya, tidak hanya perlu memperhatikan keberadaan penduduk lansia saat ini, tetapi juga perlu memetakan para penduduk lansia di masa depan, yaitu penduduk 45-59 tahun yang selanjutnya disebut penduduk pra lansia.

Penduduk pralansia tahun 2021 mencapai 19,88 persen. Persentase penduduk pra lansia perempuan (20,20 persen) lebih tinggi daripada penduduk pra lansia laki-laki (19,56 persen). “Mempersiapkan penduduk pra lansia dengan baik menyongsong masa lansianya menjadi hal yang perlu dilakukan agar nantinya bisa menjadi lansia yang mandiri, tangguh, dan produktif,” pungkas Dadang. (SF | Rizki)

Artikel Terkait

Leave a Comment