samudrafakta.com

IMQ, Jenjang D3 Khas Pesantren Shiddiqiyyah yang Mengajarkan Pendidikan “Luar-Dalam”

Suasana pembelajaran dalam kelas IMQ, program pendidikan setara D3 dari Ponpes Majma'al Bahrain Chubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah. FOTO: Dok. Opshid Media
JOMBANG — Tarbiyyah Hifdhul Ghulam wal Banat atau THGB—lembaga pendidikan khas Pesantren Majma’al Bahrain Chubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah yang menanamkan semangat cinta tanah air—tak hanya berhenti sampai jenjang menengah. Di THGB juga ada jenjang setara Diploma 3 atau D3. Mahasiswanya dididik di dalam dan luar kelas.

Jenjang D3 ala Shiddiqiyyah ini bernama Al Isti’daadu Lil Maaqoshidul Qur-aan atau IMQ. Dari segi bahasa, Al Isti’daadu Lil Maaqoshidul Qur-aan berarti “Persiapan menuju memahami maksud-maksud Al Qur-aan.” 

Menurut Wakil Rektor IMQ, Kuswanto, jenjang IMQ merupakan persiapan menuju jenjang tertinggi dalam sistem pendidikan Pesantren Shiddiqiyyah, yaitu Madrasah Linailil Minal Maaqoshidil Qur-aan Mubiin (MQ)—yang berarti “memahami maksud-maksud Al-Qur-an.

“Jadi, dari THGB itu akan menuju ke jenjang (MQ), di mana dalam proses mengajarnya dididik langsung oleh Sang Mursyid (Mursyid Tarikat Shiddiqiyyah KH. Moch. Muchtar Mu’thi—red). Untuk menunggu waktu masuk ke MQ, diadakanlah IMQ atau perkuliahan, agar tidak ketinggalan wawasan,” kata Kuswanto, dikutip Jumat (7/6/2024).

Baca Juga :   Membangun Hati, Melawan Narkolema

Ada dua fakultas pada jenjang IMQ, yaitu Fakultas Manajemen dan Keguruan. Secara umum, jenjang ini mengajarkan beberapa mata kuliah, antara lain dasar-dasar pendidikan, kewirausahaan, ilmu pengetahuan ketarekatan, ilmu hukum, ilmu komunikasi, dan jurnalistik. 

Kelas di IMQ berlangsung tiga hari dalam satu pekan, yaitu Senin, Selasa, dan Rabu. Selain belajar di dalam kelas, ada juga kegiatan di luar kelas—yang dalam istilah pendidikan umum disebut kegiatan ekstrakurikuler.

Kuswanto menambahkan, dalam kegiatan pembelajaran kelas, para mahasiswa-santri IMQ mendapatkan pelajaran tentang wawasan tarikat Shiddiqiyyah. Tujuan untuk memperdalam pemahaman beragama para mahasiswa. Selain itu, para mahasiswa khas Shiddiqiyyah ini juga mendapatkan mata kuliah yang juga diajarkan di kampus-kampus pada umumnya, dengan tujuan khusus untuk memperluas pandangan dan semangat nasionalisme. 

Sedangkan kegiatan luar kelas diadakan untuk memberikan berbagai pengalaman langsung terkait dinamika dunia luar kelas bagi santri mahasiswa. “Dari kegiatan ini, para santri diharapkan bisa mengembangkan kemampuan lainnya, selain dari yang sudah didapatkan di dalam kelas,” kata Kuswanto. 

Baca Juga :   Kriteria Penerima Rumah Syukur Ditentukan secara Detail agar Program Tepat Sasaran

Agar kegiatan luar kelas ini lebih teratur, Kuswanto menambahkan, kegiatan tersebut diorganisir melalui naungan Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID)—yaitu salah satu organisasi yang berada di bawah naungan Tarikat Shiddiqiyyah.  

Artikel Terkait

Leave a Comment