samudrafakta.com

“Di Antara Arus Waktu dan Pusaran Korupsi: Kisah Dua Jembatan Ikonik Kota Kediri”

Gerbang Jembatan Brawijaya sebelum terbakar pada Senin (10/6/2024) pagi. Keberadaan Jembatan Brawijaya berfungsi menggantikan Jembatan Lama yang telah berdiri sejak tahun 1869. Foto-Foto:Pemkot Kediri
KEDIRI — Dalam jejak langkah yang sarat sejarah, Kota Kediri menyimpan dua jembatan ikonik yang berdiri tegak sebagai penjaga waktu: Jembatan Brawijaya dan Jembatan Lama. Kedua jembatan berdiri berdampingan tetapi sejarahnya terbentang lebih dari 154 tahun lalu.

Kedua jembatan lebih dari sekadar penghubung di atas sungai Brantas yang mengalir; mereka adalah saksi bisu dari perubahan zaman yang datang begitu cepat, mencatat setiap peristiwa penting dalam kisah panjang pembangunan dan tantangan yang menyertainya.

Sejumlah penari memeriahkan peresmian Jembatan Brawijaya dengan menari di atas Jembatan Lama. Foto:Dokumentasi Pemkot Kediri

Jembatan Lama, dengan kokohnya sejak masa kolonial, dan Jembatan Brawijaya, simbol kemajuan yang tak lepas dari pusaran korupsi, menggambarkan perjalanan panjang kota ini dalam meniti arus waktu yang penuh liku.

Jembatan Lama Kediri, yang telah melayani masyarakat selama lebih dari 150 tahun, dibangun pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan jembatan ini dimulai pada 18 Maret 1869, dengan tujuan memperkuat akses Jalan Raya Pos Surabaya-Madiun melalui Kediri.

Pembangunan jembatan berbahan batu ini menghadapi banyak tantangan teknis dan finansial. Insinyur kepala dari Waterstaatsafdeeling Soerabaia bahkan menerima berbagai keberatan terkait tiang batu besar yang dianggap menghambat aliran air sungai. Namun, berkat desain alternatif dari insinyur Sytze Westerbaan Muurling, pembangunan berhasil diselesaikan dan jembatan mulai dapat dilalui pada 18 Maret 1869.

Baca Juga :   Jembatan Brawijaya Kota Kediri Terbakar, Pemadam Kebakaran Dikerahkan

Selama lebih dari satu abad, Jembatan Lama menjadi jalur vital bagi warga Kediri, namun seiring bertambahnya volume lalu lintas, jembatan ini tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini mendorong pemerintah untuk membangun Jembatan Brawijaya sebagai penggantinya.

Jembatan Brawijaya dirancang dan mulai dibangun pada masa kepemimpinan almarhum Dr. H. Samsul Ashar, Sp.PD, yang menjabat sebagai Wali Kota Kediri pada periode 2009-2014. Pembangunan jembatan ini penuh dengan tantangan, termasuk masalah biaya dan kasus korupsi yang menyeret nama-nama besar, termasuk Samsul Ashar sendiri.

Artikel Terkait

Leave a Comment