samudrafakta.com

Curah Hujan Tinggi Sejak Kamis Sore, Kota Padang Dikepung Banjir

Salah satu titik banjir di Kurao Panggang, Kota Padang. Ketinggian air mencapi genteng rumah. (Liputan 6/Istimewa)
PADANG—Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Padang, di Sumatera Barat, sejak Kamis (7/3/2024) siang menyebabkan sejumlah wilayah dilanda banjir. Air mulai menggenangi rumah warga Padang sejak Kamis malam. Beberapa titik yang terendam, antara lain, adalah kawasan Alai Parak Kopi, Rawang, Seberang Padang, Parak Gadang Timur, Dadok Tunggul Hitam, Gunung Pangilun, dan Kurao Pagang.

“Di dalam rumah ketinggian air sekitar 1,5 meter, sedangkan di jalanan sekitar 2 meter,” kata salah seorang warga Alai Parak bernama Bayu Aria (21), Jumat (8/3), sebagaimana dilansir oleh Antara.

Menurut Bayu, air mulai masuk ke kontrakannya pada Kamis malam sekitar pukul 23.00 WIB. Lima temannya masih berada di dalam kontrakan karena terjebak banjir yang aliran airnya terbilang deras.

“Melihat genangan air yang terus meningkat, maka saya langsung mengevakuasi diri secara mandiri ke tempat aman agar tidak terjebak di kawasan banjir,” katanya.

Warga lainnya, Nofriadi (34)—dikutip dari Antara—mengatakan jika genangan air di dalam rumahnya mencapai ketinggian 1,5 meter. Dia bersama istri dan dua orang anaknya terpaksa mengungsi. Nofriadi mengaku tak sempat menyelamatkan barang-barang karena air masuk ke rumah dengan cepat dan langsung meninggi.

Baca Juga :   Tanggul Sungai Wulan Jebol, Jalur Semarang-Demak Putus, Banyak Kampung Terendam Air Setinggi 1,5 Meter

Hingga Jumat (8/3/2024) pagi, Nofriadi bersama warga lainnya masih bertahan di tempat pengungsian sementara sambil menunggu air surut. Mereka mengungsi di teras-teras kedai.

Ratusan rumah warga di Kurao Pagang, Nanggalo, Padang, juga terendam banjir dengan ketinggian satu meter lebih sejak semalam sekitar pukul 20.00 WIB.

“Air begitu cepat naik dan masuk ke dalam rumah saya, ketinggian air mencapai satu setengah meter,” kata salah seorang warga Kurao Pagang, Nurdamayanti (60). Dia mengaku tak sempat menyelamatkan barang-barangnya, termasuk peralatan elektronik. 

Menurutnya sampai pukul 04.29 WIB Jumat ini air belum surut. Ia beserta keluarga terpaksa mengungsi di luar rumah sambil menunggu genangan air surut. Banyak warga yang mengungsi ke tempat yang lebih aman seperti pos pemuda, masjid, dan rumah warga lainnya yang terbebas banjir.

Sementara itu, seratusan orang di Kampung Durian, Kelurahan Parak Gadang Timur, Padang, Sumatera Barat, dievakuasi ke Masjid Al-Ihsan akibat banjir. Pengungsi di masjid tersebut didominasi oleh anak-anak, perempuan, dan lanjut usia (lansia).

Baca Juga :   Jalan Nasional Jember-Surabaya Putus Terkena Banjir di Bangsalsari, Kemacetan Arus Lalu Lintas Sepanjang 7 Kilometer

“Ada sekitar seratus orang yang mengungsi di Masjid Al-Ihsan karena rumahnya terendam banjir. Warga mulai mengungsi setelah isya,” kata Ketua RT 03 RW 006 Kelurahan Parak Gadang Timur, Foza Aulia Sari, di Padang.

Zulnaidi (39), salah satu warga, bersama anak dan istri juga terpaksa mengungsi karena rumahnya kebanjiran. “Air menggenang secara tiba-tiba dan langsung masuk ke rumah, ketinggiannya mencapai 2 meter. Akhirnya saya langsung mengevakuasi anak dan isteri,” katanya.

Zulnaidi menerangkan bahwa air yang merendam rumah warga akibat luapan sungai dan ketinggiannya bervariasi. Bahkan, ada rumah warga yang hanya terlihat bagian atapnya saja karena bagian rumah sudah terendam.

Sekitar pukul 22.40 WIB Gubernur Sumbar Mahyeldi beserta tim datang ke Masjid Al-Ihsan untuk melihat warga di lokasi pengungsian. Mahyeldi telah menghubungi dinas sosial provinsi untuk segera mendirikan dapur umum dan mendrop bantuan.

Artikel Terkait

Leave a Comment