Perkembangan teknologi telah mengubah secara signifikan kehidupan sehari-hari di Indonesia. Dalam era yang didominasi oleh Generasi Z dalam penggunaan internet, tantangan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental semakin menjadi perhatian utama.
Menurut data terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) per 7 Februari 2024, penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79,5%, naik signifikan 14,7% dari tahun 2018. Generasi Z mendominasi sebagai pengguna internet utama dengan persentase mencapai 34,40%, terutama di wilayah perkotaan yang berkontribusi sebanyak 69,5%.
Namun, kemudahan yang dibawa teknologi juga menghadirkan tantangan serius, terutama bagi generasi muda di perkotaan. Ketergantungan pada gawai dapat menyebabkan kurangnya aktivitas fisik, seperti terpaku di depan layar untuk menonton televisi, bermain game, atau bekerja di depan komputer. Pola ini dapat meningkatkan risiko obesitas yang berujung pada penyakit serius seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Selain dampak perubahan perilaku akibat teknologi, pola makan juga mempengaruhi kesehatan generasi muda. Akses mudah terhadap makanan cepat saji dan minuman manis berkalori tinggi seperti kopi susu dan teh kekinian, meningkatkan risiko obesitas yang berdampak jangka panjang.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat bahwa penderita diabetes dan hipertensi dengan obesitas sentral jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mengalami obesitas sentral.
