Rumah reyot Acin–Sanih di Bogor nyaris roboh. Usaha dagangnya bubar, modal habis buat makan. Setelah melalui berbagai cobaan itu, mereka mendapat ‘hadiah’ berupa Rumah Syukur Layak Huni hasil gotong royong OPSHID.
Pasangan Acin (68) dan Sanih (56) di Desa Tonjong, Tajur Halang, Bogor, akhirnya bisa bernapas lega. Rumah reyot mereka yang nyaris roboh dibongkar dan diganti Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah Fatchan Mubina (RSLHSFM) hasil gotong royong OPSHID Bogor Raya dan Depok, yang digarap sejak Kamis, 18 September 2025.
Selama bertahun-tahun, Acin dan keluarganya hidup dalam serba kekurangan di rumah berdinding bilik bambu yang bocor di sana-sini. Mereka tinggal bersama dua anak dan satu cucu kecil. “Yang penting bisa tidur dan berteduh,” ujar Acin lirih.
Untuk hidup, ia bekerja serabutan—mengangkut barang di pasar, memperbaiki genteng, atau menjadi buruh harian. Ia sempat membuka warung nasi kecil di depan rumahnya, tapi usaha itu berhenti karena modal dagang habis untuk makan sehari-hari.
Kini, kehidupan mereka berubah.
Ketua OPSHID Bogor Raya, Indro Hardjodikoro, memastikan seluruh biaya pembangunan ditanggung penuh organisasi, mulai material hingga tenaga kerja. Program ini bagian dari proyek nasional RSLHSFM, yang membangun 96 rumah di 17 provinsi secara serentak sejak 20 September 2025.
Hingga hari ke-19 (8/10), pembangunan rumah Acin telah mencapai tahap pemasangan keramik dan plafon.
“Dengan ridho Allah dan tekad OPSHID, rumah ini ditarget rampung pada 28 Oktober, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ke-97,” ujar Ketua OPSHID Depok, Suprihadi alias Ragil.
Gotong royong para relawan menjadi tenaga utama, yang mengubah rumah reyot itu menjadi tempat tinggal layak huni penuh rasa syukur.***