Prosesi sakral ruwatan negara resmi dimulai pada Ahad, 17 Agustus 2025 petang, bertepatan dengan momentum peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Dari Balai Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, rombongan budaya mengarak Wayang Mbah Gandrung menuju Situs Persada Bung Karno di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, yang berjarak sekitar 45 kilometer.
______________
Kirab budaya dijadwalkan berlangsung semalam suntuk hingga Senin pagi, 18 Agustus 2025. Setelah tiba di Balai Desa Pojok, Wayang Mbah Gandrung kembali diarak sejauh 600 meter menuju Situs Persada Bung Karno. “Dari Balai Desa Pagung menuju Balai Desa Pojok. Kemudian, Senin pagi, 18 Agustus 2025, Wayang Mbah Gandrung diarak lagi menuju Situs Persada Bung Karno untuk mengikuti puncak Ruwatan Negara. Setelah acara selesai, akan diarak kembali ke Desa Pagung,” ujar Ketua Harian Situs Persada Sukarno, RM Kushartono, Ahad, 17 Agustus 2025
Kirab Wayang Mbah Gandrung menempuh perjalanan sepannjang 45 kilometer dengan rute: Balai Desa Pagung – Kedak – Terminal – Jembatan Brantas – Kolak – Kawedanan Ngadiluwih – Sumber Sugih Waras – Djimboen – Balai Desa Pojok – Situs Persada Bung Karno.
Kirab ini diikuti berbagai kelompok budaya, mulai dari Tim Opshid, Pecalang Kediri, Pecalang Kandat, pasukan sesaji, tim Wayang Gandrung, hingga komunitas penggiat budaya. Deretan kendaraan pengiring, seperti mobil banner, mobil siaga, ambulans, hingga kol tepak turut mendukung jalannya prosesi.
Jadwal Perjalanan
Prosesi berlangsung maraton dari sore hingga dini hari dengan pembagian waktu sebagai berikut:
-
18.00–19.00: Balai Desa Pagung – Kedak
-
19.00–20.20: Kedak – Terminal
-
20.20–21.20: Terminal – Jembatan Brantas
-
21.20–23.00: Jembatan – Gus Anton
-
23.00–00.50: Gus Anton – Kawedanan Ngadiluwih
-
00.50–01.50: Kawedanan – Sumber Sugih Waras
-
01.50–02.10: Sugih Waras – Djimboen
-
02.10–04.10: Djimboen – Balai Desa Pojok
-
07.30–08.30: Balai Desa Pojok – Situs Persada Bung Karno
Kirab mendapat pengawalan ketat dari Polres Kediri untuk memastikan kelancaran. Sepanjang perjalanan, warga tumpah ruah menyambut rombongan. Suasana khidmat terasa saat pasukan sesaji dan Wayang Gandrung tampil diiringi musik tradisional.