Diva pop asal Malaysia, Siti Nurhaliza, mengecam keras penahanan relawan kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) oleh tentara Israel. Ia menegaskan misi tersebut murni kemanusiaan dan menuntut pembebasan segera para relawan.
Diva pop kondang Malaysia, Siti Nurhaliza, bersuara lantang mendesak pembebasan para relawan Global Sumud Flotilla (GSF) yang ditahan tentara Israel. Para relawan dari 44 negara itu tengah berlayar membawa bantuan kemanusiaan menuju Gaza ketika kapal mereka diadang di perairan internasional.
“Sebagai rakyat Malaysia, saya mendesak pembebasan segera relawan Malaysia yang ditahan tentara zionis,” ujar pelantun Cindai itu dalam video yang diunggah melalui akun Instagram-nya, @ctdk, yang diunggah pada Sabtu (4/10).
Tok Ti—sapaan akrab Siti Nurhaliza—menegaskan bahwa misi Global Sumud Flotilla adalah gerakan damai untuk mematahkan blokade Israel atas Gaza dan menyalurkan bantuan kemanusiaan.
“Mereka menjalankan misi dengan damai dan mematuhi undang-undang internasional. Penahanan ini pelanggaran hak asasi manusia,” katanya. “Seluruh dunia wajib bersuara dan memastikan mereka dibebaskan segera.”
Armada GSF diketahui berangkat dari Spanyol bulan lalu membawa logistik pangan dan obat-obatan untuk warga Gaza yang dilanda krisis kelaparan, menurut laporan PBB. Dari Indonesia, beberapa tokoh publik seperti Wanda Hamidah, Fathur Harits, dan Muhammad Husein ikut bergabung dalam misi tersebut.
Suara Nurhaliza untuk Palestina
Kecintaan Siti Nurhaliza pada rakyat Palestina bukan hal baru. Melalui Yayasan Nurjiwa, badan amal yang ia dirikan bersama sang suami Datuk Seri Khalid Mohamad Jiwa sejak 2006, Siti telah menyalurkan bantuan kepada lebih dari 10.000 warga Palestina, termasuk makanan dan pakaian musim dingin.
Pada 2022, ia menggelar konser amal dua hari di Plenary Hall KLCC untuk membangun sekolah di Gaza bernama Afwa Al Afiyah. Ia bahkan menjadikan 50 anak Gaza sebagai anak asuh, sekaligus simbol komitmen kemanusiaannya.
Meski akun Instagram-nya sempat diblokir karena unggahan tentang Palestina, Siti tak gentar. “Posting saya mengenai Palestina sudah mula kena blocked… tidak mengapa, usaha diteruskan,” tulisnya dalam Instagram Story, Oktober 2023.