Pemerintah Siapkan Dana APBN untuk Renovasi Ponpes Al-Khoziny

Kondisi Ponpes Al-Khoziny kala evakuasi berlangsung. Pemerintah menjanjikan dana APBN untuk pembangunan ulang pesantren ini. - Samudrafakta/Kontributor
Pemerintah memastikan perbaikan Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo pascatragedi ambruknya musala akan dibiayai lewat APBN. Kementerian PU mengambilalih penanganan karena masuk kategori darurat.

Pemerintah pusat memastikan dana perbaikan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengambilalih proses renovasi karena peristiwa robohnya musala ponpes tersebut dikategorikan sebagai kondisi darurat.

Insyaallah cuma dari APBN ya. Tapi, tidak menutup kemungkinan nanti kita juga ada bantuan dari swasta—kami pasti bantu. Cuma, sementara waktu dari APBN,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (7/10).

Dody menjelaskan, pembangunan dan rehabilitasi pesantren selama ini menjadi kewenangan Kementerian Agama. Namun, untuk Al-Khoziny, pemerintah menilai perlu langkah cepat agar kegiatan pendidikan para santri bisa kembali berjalan.

“Kalau anggaran, kan, selama ini sebetulnya konteks itu ada di Kementerian Agama. Cuma ini kondisi darurat, yang di Sidoarjo pasti kami yang masuk,” tegasnya.

Bacaan Lainnya
Anggaran Nasional untuk Pesantren Rawan

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menambahkan, pemerintah akan menyiapkan anggaran nasional bagi pesantren yang dinilai rawan mengalami insiden serupa.

“Nanti kita carikan anggarannya. Jumlahnya berapa itu kita belum tahu. Tapi pemerintah akan usahakan semaksimal mungkin ada anggaran untuk menangani terutama yang rawan-rawan kecelakaan,” ujarnya dalam jumpa pers bersama Menteri Agama Nasaruddin di Jakarta Selatan, Selasa (7/10).

Ia memastikan alokasi dana ini tidak hanya untuk Al-Khoziny, tetapi juga untuk pesantren lain di seluruh Indonesia yang membutuhkan perbaikan infrastruktur mendesak.

Evakuasi Korban Selesai

Di sisi lain, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menyampaikan, operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi telah selesai. Dari total 171 korban, 104 dinyatakan selamat dan 67 meninggal dunia, termasuk delapan potongan tubuh.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *