Presiden Kolombia Gustavo Petro menggegerkan Sidang Umum PBB. Ia menyerukan penghentian genosida Israel di Palestina sekaligus pembentukan kekuatan militer internasional untuk melawan Israel.
__________
Presiden Kolombia Gustavo Petro menjadi sorotan dunia usai berpidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (24/9/2025). Dalam pidatonya, Petro menegaskan kecaman saja tidak cukup untuk menghentikan genosida dan penjajahan Israel di Gaza.
“Kecaman tidak lagi memadai. Beberapa negara bahkan menyatakan kesediaannya bergabung dalam pembentukan kekuatan militer untuk menyelamatkan Palestina,” tegas Petro, dikutip Al Jazeera, Kamis (25/9).
Petro juga mendorong dunia membawa pihak-pihak yang diduga melakukan genosida ke Mahkamah Kriminal Internasional (ICC). Menurutnya, tindakan nyata harus segera ditunjukkan.
Di hadapan forum internasional itu, Petro menolak tuduhan anti-Semitisme. “Kami mendukung anak-anak Gaza yang jadi korban pemboman Israel karena kami sendiri pernah mengalami kekerasan panjang di negara kami. Itu sebabnya kami memahami bahaya perang dan pentingnya perdamaian,” katanya.
Ia bahkan menuding sejumlah perusahaan global ikut mendanai perang Israel serta menyebut sikap sebagian negara Eropa sebagai bentuk kemunafikan.
Sebagai catatan, Kolombia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka sejak Agustus 2018.
Profil Singkat Gustavo Petro
Gustavo Petro adalah presiden Kolombia pertama yang berhaluan kiri. Ia memenangi pilpres Juni 2022 dengan 50,44 persen suara atau 11,2 juta suara. Petro dikenal lantang mengusung ekonomi hijau, menaikkan pajak orang kaya, hingga berjanji melindungi Hutan Amazon.
Karier politiknya panjang: pernah jadi anggota parlemen sejak 1991, senator pada 2006, hingga wali kota Bogotá periode 2012–2015. Ia sempat dua kali gagal maju sebagai capres (2010 dan 2018), sebelum akhirnya terpilih menjadi Presiden Kolombia pada 2022.***