Tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah tambahan di hari keenam pencarian reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. Total korban meninggal mencapai 17 orang, sementara 50 lebih santri masih hilang.
Tim SAR gabungan terus melanjutkan pencarian dan evakuasi korban ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, hingga Sabtu (4/10/2025) malam. Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit P.H., selaku On Scene Coordinator (OSC), melaporkan bahwa tiga korban kembali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Pada hari keenam kami berhasil mengevakuasi tiga korban dalam kondisi meninggal dunia,” kata Nanang dalam konferensi pers, Sabtu malam. Para korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Menurut data Basarnas per Sabtu pukul 19.25 WIB, total 121 korban telah dievakuasi, baik secara mandiri maupun oleh Tim SAR. Dari jumlah tersebut, 104 orang selamat, 17 meninggal dunia, dan 76 di antaranya mengalami luka ringan, sementara 27 lainnya luka berat. Diperkirakan masih ada lebih dari 50 santri yang belum ditemukan.
Proses pembersihan dan pemindahan puing kini telah mencapai lantai dasar bangunan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, hingga Sabtu malam, sekitar 60 persen puing reruntuhan telah diangkat. Tim SAR menggunakan alat berat dan peralatan ekstrikasi, namun penggunaannya sempat dihentikan sementara untuk memberi ruang bagi petugas yang melakukan pemotongan besi secara manual.
“Untuk korban yang terjepit, bukan karena alat berat, melainkan posisi tubuh yang memang tertindih material,” tegas Nanang.
Ia menambahkan, tim masih memusatkan pencarian di titik-titik yang diduga menjadi lokasi tertimbunnya korban lain. “Kami tetap mengerahkan alat berat dengan sangat hati-hati, karena struktur bangunan masih labil,” ujarnya.***