Pihak Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo akan menggelar musyawarah keluarga besar untuk membahas kelanjutan kegiatan belajar para santri setelah bangunan tiga lantai ponpes ambruk.
Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, berencana menggelar musyawarah dalam waktu dekat untuk membahas masa depan pendidikan para santri pascaambruknya bangunan tiga lantai ponpes tersebut.
Ketua Alumni Ponpes Al-Khoziny, KH Zainal Abidin, mengatakan musyawarah akan dilakukan bersama keluarga besar ponpes untuk menentukan langkah-langkah lanjutan terkait kegiatan belajar mengajar.
“Tentu nanti akan dimusyawarahkan di keluarga ndalem bagaimana mekanisme untuk tetap menyelenggarakan pendidikan di sini. Apa langkahnya ini masih dalam proses memusyawarahkan,” ujar Zainal Abidin kepada wartawan, Selasa (7/10).
Untuk sementara waktu, seluruh kegiatan belajar mengajar di Ponpes Al-Khoziny dihentikan sementara sejak peristiwa ambruknya bangunan tiga lantai pada Senin (29/9) sore.
Ketika ditanya soal kemungkinan adanya pemanggilan dari Polda Jawa Timur terkait proses hukum insiden tersebut, Zainal Abidin memilih tidak memberikan komentar lebih jauh.
“Mohon maaf, itu bukan kapasitas saya. Saya hanya mewakili alumni yang ada di ponpes ini,” ujarnya.
Bangunan tiga lantai milik Ponpes Al-Khoziny ambruk saat ratusan santri tengah melaksanakan salat Asar berjamaah di musala. Tragedi ini menewaskan 67 santri dan melukai puluhan lainnya.***