Ubi Ungu hingga Daun Tembakau Jadi Senjata Baru Lawan Karat

Ilustrasi. - Samudrafakta
BRIN temukan zat alami antikorosi dari kekayaan hayati Indonesia

Dari ubi ungu sampai daun tembakau, para peneliti menemukan senjata baru untuk melawan karat.

Hasil riset yang dipaparkan Gadang Priyotomo, Ketua Kelompok Riset Korosi dan Teknologi Mitigasi BRIN, membuka jalan pemanfaatan bahan alami sebagai pengganti zat kimia sintetik di industri.

Dalam orasi ilmiah bertajuk “Teknologi Mitigasi Korosi Ramah Lingkungan untuk Konservasi Struktur Rawan Korosi” di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Rabu 20 Agustus 2025, Gadang menegaskan Indonesia punya kekayaan hayati yang tak ternilai. “Selama dua dekade, kami mengeksplorasi potensi hayati khas Nusantara. Dari ubi ungu, kulit buah, daun talas, hingga teh putih. Semua terbukti efektif menekan laju korosi,” ujarnya.

Data risetnya mencengangkan. Limbah kulit kelengkeng mampu menahan korosi hingga 93% pada konsentrasi 500 ppm. Kulit buah naga menekan kerusakan 87,73%. Daun talas sanggup mengurangi laju korosi 72% dalam aplikasi industri dan hampir 80% saat menyimpan larutan asam sulfat.

Bacaan Lainnya

Tak kalah menarik, ekstrak daun teh putih menunjukkan efektivitas tertinggi. Pada konsentrasi rendah, hanya 80 ppm, kerusakan korosi turun hingga 96%. Sementara itu, daun tembakau yang diolah dalam media simulasi production water flowline crude oil terbukti menurunkan kerusakan korosi 80% dengan injeksi optimal 60 ppm.

Ubi ungu pun tak sekadar pangan sehat. Senyawa antiradikal bebasnya bisa diadaptasi menjadi zat aktif antikorosi. “Bahan nabati ini bukan hanya ramah lingkungan, tapi juga punya fungsi fisiologis positif, mulai dari antioksidan, antikanker, hingga antibakteri,” jelas Gadang.

Riset ini, kata Gadang, menjadi pijakan lahirnya strategi mitigasi berbasis teknologi hijau. “Pendekatan ini mendukung ketahanan industri sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Kami ingin mengurangi jejak karbon dan memaksimalkan sumber daya berkelanjutan,” katanya.

Atas kontribusi ilmiahnya, Gadang dikukuhkan sebagai Profesor Riset BRIN bidang Ilmu Teknik Pencegahan Korosi. Sebuah pengakuan atas upayanya membawa warisan hayati Nusantara masuk ke jantung industri modern.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *