Restoran AI pertama di Dubai, WOOHOO, siap dibuka di tengah prediksi 83 juta pekerjaan hilang akibat otomatisasi. Chef Aiman, AI perancang menu, jadi simbol era baru kolaborasi manusia dan mesin.
__________
Revolusi kecerdasan buatan kini mulai menyentuh dapur. Sebuah restoran futuristik bernama WOOHOO akan dibuka pada September 2025 di pusat kota Dubai, tak jauh dari menara Burj Khalifa.
Alih-alih dipandu oleh chef manusia sepenuhnya, restoran ini menghadirkan kolaborasi unik: koki robot AI bernama Chef Aiman.
Chef Aiman bukan robot fisik, melainkan model bahasa besar (LLM) yang dilatih oleh ribuan data ilmiah, resep kuliner, dan komposisi molekul dari seluruh dunia. Model ini mampu merancang menu, menciptakan atmosfer restoran, hingga memberi saran kombinasi rasa.
“Chef Aiman menyusun masakan dengan menganalisis tekstur, keasaman, dan umami, lalu menciptakan kombinasi rasa tak lazim,” kata pendiri WOOHOO, Ahmet Oytun Cakir, Jumat, 11 Juli 2025.
Meski tidak bisa mencicipi makanan, Chef Aiman tetap berperan dalam eksplorasi resep. Koki manusia akan memfinalisasi racikan rasa yang dirancang AI. Proses ini dipimpin oleh chef ternama asal Dubai, Reif Othman.
Lewat kerja sama manusia dan mesin, WOOHOO ingin menepis kekhawatiran bahwa AI akan menggantikan koki manusia sepenuhnya. “Kami tidak menggantikan manusia, kami melengkapi kreativitas mereka,” ujar Cakir, yang juga CEO Gastronaut.
Chef Aiman juga dirancang untuk merancang menu yang lebih ramah lingkungan—menggunakan sisa dapur seperti lemak atau potongan daging yang kerap terbuang. Ke depan, mereka berambisi melisensikan Aiman ke restoran di seluruh dunia demi mendorong efisiensi dan keberlanjutan.
PHK Massal Mengintai, Ini Daftar Pekerjaan yang Terancam AI
Penerapan AI di berbagai lini industri, termasuk restoran seperti WOOHOO, menunjukkan bahwa disrupsi tak lagi bersifat teoritis. Laporan Future of Work dari Forum Ekonomi Dunia (WEF) memperkirakan bahwa antara 2023 hingga 2027, sebanyak 83 juta pekerjaan berisiko hilang akibat otomatisasi dan AI.
Sekitar 23 persen tenaga kerja global diproyeksi akan berubah secara drastis. Beberapa profesi akan punah, sementara lainnya bermunculan.
WEF mencatat industri media, hiburan, dan olahraga akan mengalami perubahan paling masif, dengan 32 persen pekerjaan di dalamnya akan hilang atau berganti wajah. Sektor lain yang terdampak antara lain layanan pemerintah, teknologi informasi, real estat, keuangan, transportasi, dan logistik.
Berikut 15 jenis pekerjaan yang diprediksi hilang karena otomatisasi dan sistem berbasis AI:
- Teller bank
- Petugas pos
- Kasir dan loket
- Staf entri data
- Sekretaris dan administrasi
- Pencatat stok
- Staf akuntansi, pembukuan, dan penggajian
- Legislator dan pejabat publik
- Staf statistik, asuransi, dan keuangan
- Penjual door-to-door dan kaki lima
- Satpam
- Manajer kredit dan pinjaman
- Penyelidik dan pemeriksa klaim
- Penguji perangkat lunak
- Relationship manager
Ketika teknologi semakin canggih, tekanan terhadap stabilitas kerja makin terasa. Dan seperti WOOHOO di Dubai, masa depan kerja tidak hanya soal efisiensi, tapi juga tentang bagaimana manusia dan mesin bisa bekerja berdampingan—atau bersaing.***