Pertama Digelar di Surabaya, Pameran Batu Suiseki Diikuti Lebih dari 400 Peserta

oppo_0

SURABAYA — Untuk pertama kalinya, Kota Surabaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan pameran batu suiseki. Meski baru pertama digelar, pameran ini berhasil menarik lebih dari 400 peserta dari seluruh Indonesia hingga mancanegara.

“Di Surabaya baru pertama kali digelar. Biasanya lebih sering diadakan di wilayah barat seperti Jakarta dan sekitarnya,” kata Andre Sutanto, Ketua Panitia Indonesia Bonsai and Suiseki Convention, Sabtu (6/7).

Suiseki, dalam Bahasa Jepang, merujuk pada tradisi mengumpulkan dan mengapresiasi batu karena nilai estetika atau dekoratifnya. Secara harfiah berarti ‘batu air’, Suiseki adalah seni estetika tradisional Jepang yang juga menjadi sebutan bagi koleksi batu tersebut.

“Batu-batu Suiseki ini terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Nilai dari batu ini terletak pada bentuk, warna, dan detail estetikanya. Contohnya, batu yang secara perlahan dibentuk oleh alam hingga menyerupai objek tertentu,” jelasnya.

Andre melanjutkan, seni batu alam dari Jepang ini semakin diminati dan menjadi pilihan untuk menghiasi rumah, kebun, dan museum. Tahun ini, Ciputra World Surabaya terpilih menjadi tuan rumah Pameran dan Konvensi Bonsai & Suiseki Internasional Terbesar di Indonesia yang terbuka untuk umum hingga Rabu (10/7).

“Pameran batu Suiseki ini diikuti peserta dari Indonesia dan mancanegara, salah satunya dari Vietnam. Batu-batu yang dipamerkan benar-benar hasil alami, bukan buatan manusia,” tambahnya.

Andre mengakui, di Surabaya pameran batu Suiseki belum pernah digelar sebelumnya. Seni batu alam ini belum banyak dilirik oleh warga Surabaya.

“Saya sangat mengapresiasi antusiasme peserta. Meski pertama kali digelar di Surabaya, peserta sudah mencapai lebih dari 400 orang. Biasanya, pameran batu Suiseki di Indonesia hanya diikuti sekitar 200 peserta saja,” imbuhnya.

Salah satu batu Suiseki yang dipamerkan adalah head chicken atau kepala ayam milik kolektor asal Makassar, Aron Koeswandy.

Aron, yang sudah jatuh hati pada Suiseki sejak tahun 2003, mengungkapkan bahwa ia membawa enam batu Suiseki miliknya untuk dipamerkan di Surabaya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *