Riwayat Pesantren Al Khoziny dan Tragedi Musala Ambruk yang Menyentak Sejarah Panjangnya

Ponpes Al Khoziny. - Samudrafakta/Kontributor
Ponpes Al Khoziny, salah satu pesantren tertua di Jawa Timur, dilanda duka. Musala asrama putra ambruk pada Senin, 29 September 2025, menimpa para santri di tengah sejarah panjang tradisi keilmuan.

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, tengah berduka. Pada Senin, 29 September 2025, musala di asrama putra ambruk dan menimpa sejumlah santri. Sebanyak 15 ambulans dikerahkan untuk evakuasi. Proses penyelamatan masih berlangsung hingga Jumat.

Ponpes Al Khoziny, yang juga dikenal sebagai Pesantren Buduran, merupakan salah satu pesantren tertua di Jawa Timur. Berdiri sejak awal abad ke-20, pesantren ini lahir dari gagasan KH. Raden Khozin Khoiruddin dan putranya, KH. Moch Abbas, yang baru kembali dari menuntut ilmu di Makkah.

“Perkiraan kami pondok ini sudah ada sejak 1915–1920. Itu berdasar catatan santri pertama KH Moch Abbas dan cerita alumni sepuh,” kata Kiai Salam Mujib, pengasuh Pesantren Buduran, dikutip NU Online, Rabu (1/10).

Awalnya pondok ini hanya mengajarkan pendidikan salaf. Santri belajar kitab kuning bertingkat Ula, Wustho, hingga Ulya, dengan materi Tauhid, Fiqih, Nahwu, dan Tafsir. Di masa KH. Moch. Abbas, pendidikan formal mulai diperkenalkan. Tahun 1964 berdiri Madrasah Tsanawiyah Al Khoziny, lalu Madrasah Aliyah pada 1970, serta Madrasah Ibtidaiyah.

Bacaan Lainnya

Setelah KH. Moch. Abbas wafat pada 1978, tongkat kepemimpinan dipegang KH. Abdul Mujib Abbas. Di bawahnya, pesantren berkembang pesat. Tahun 1982 berdiri Sekolah Tinggi Diniyah, yang pada 1993 diformalisasi menjadi STAI dan STIQ. Kini berkembang menjadi Institut Agama Islam (IAI) Al Khoziny.

Selain pendidikan formal, ciri khas pesantren ini terletak pada lima tarekat yang ditanamkan KH. Abdul Mujib Abbas: belajar dan mengajar, salat berjemaah, membaca Al-Qur’an, salat witir, serta istikamah. Amalan itu menjadi fondasi spiritual para santri.

Tradisi panjang ini menjadikan Ponpes Al Khoziny sebagai pusat pembinaan ulama. Musibah ambruknya musala kini menyentak komunitas besar yang lahir dari Pesantren Buduran. Sementara tim penyelamat terus berupaya mengevakuasi korban di lokasi kejadian. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *