SAMUDRA FAKTA—Menurut ramalan Nostradamus, keruntuhan finansial global yang diprediksi bakal terjadi pada tahun 2028 akan diikuti oleh keruntuhan spiritual dunia Barat, kemudian disusul oleh kebangkitan spiritual dari timur. Banyak ahli dan ulama yang berpendapat bahwa kebangkitan tersebut bermula dari Nusantara. Benarkah?
Tahun 2028 Kuatrain 2/28 Le penultiesme du surnom du prophete, Prendra Diane pour son jour et repos Loing vaguera par frenetique teste, Et delivrant un grand peuple d’impos. Satu penyandang terakhir nama nabi Akan membawa Diana untuk siang hari dan saat istirahatnya Dia akan mengembara jauh dengan kepala pening Mengantar seorang tokoh besar dari penaklukan finansial
Kuatrain 2/28 ini menarik karena tahun indeksnya berhubungan dengan Kuatrain 8/28 yang meramalkan keruntuhan finansial global pada tahun 2028. Menurut Mario Reading, penafsir ramalan Nostradamus, baris ketiga dan empat Kuatrain 2/28 memang berhubungan dengan Kuatrain 8/28, yang berkaitan dengan pajak, utang, dan krisis finansial. Namun, ada hal yang membedakan antara keduanya, di mana Kuatrain 2/28 memiliki dimensi spiritual, sementara Kuatrain 8/28 tidak.
Untuk menafsirkan Kuatrain 2/28, Mario mengajak kita kembali pada kemungkinan penafsiran alernatif terhadap Kuatrain 8/28. Sebagaimana dibahas pada bagian terdahulu, dalam kuatrin tersebut terdapat terma “emas dan perak palsu”. Menurut Mario, jika terma tersebut dikorelasikan dengan Kuatrin 2/28, maka “emas dan perak palsu” tersebut bisa ditafsirkan sebagai simbol dari keagamaan yang salah.
Terkait baris pertama Kuatrain 2/28, “satu penyandang terakhir nama nabi”, Mario melanjutkan, Al-Quran menyatakan ada 200 ribu nabi, namun hanya enam di antaranya yang penting, karena keenam nabi itulah yang membawa hukum dan ketentuan baru. Mereka adalah Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad Saw.
Pada baris kedua, “akan membawa Diana untuk siang hari dan saat istirahatnya”, menurut Mario, itu terkait dengan kepercayaan orang Romawi tentang adanya dewi bernama Diana yang memiliki hubungan dengan hari Senin. Sebagian masyarakat Eropa juga memiliki kepercayaan bahwa Senin—harinya Diana—adalah hari yang suci. Di Prancis—negara tempat Nostradamus hidup—ada orang suci bernama St. Lunaedi yang juga dihubungkan dengan hari Senin, sebagaimana orang Romawi mengaitkan Diana dengan hari itu. Karena itulah, pada masa itu Prancis menetapkan hari Senin sebagai hari istirahat bagi pekerja. Inilah maksud baris, “akan membawa Diana untuk siang hari dan saat istirahatnya”.