Hadirnya buah hati tentu membuat kedua orang tua bahagia. Kakek-nenek, dan keluarga besar menyambut dengan riang gembira. Saking bahagianya, orang tua terkadang luput memeriksa kondisi tubuh bayi yang baru lahir. Kadang ada bayi yang bentuk kakinya pengkor. Bila dibiarkan kaki pengkor akan mengganggu buah hati ketika dewasa nanti.
Kaki pengkor dalam istilah kedokteran disebut Congenital Talipes Equinovarus (CTEV). Kata ‘talipes’ seperti dilansir laman Pelayanan Kesehatan, Kemenkes, diambil dari Bahasa Yunani talus yang berarti pergelangan kaki dan pes yang berarti kaki.Kelainan kaki ternyata sangat sering dijumpai di masyarakat. Insidensi kelainan kongenital ini beragam antara 1-2 kasus per seribu kelahiran bayi. CTEV lebih sering terjadi pada bayi laki-laki dibanding perempuan.
Kebanyakan kasus yang terjadi adalah kasus bilateral (kanan-kiri). Penyebab dari kelainan bawaan CTEV masih belum diketahui secara pasti. Tetapi ada beberapa teori yang menyatakan bahwa kelainan ini dapat disebabkan karena faktor genetik, faktor masalah kehamilan, dan faktor infeksi.
Kelainan kongenital atau bawaan CTEV ini memiliki beberapa ciri-ciri yang seharusnya sudah tampak begitu bayi lahir. Ciri khas dari CTEV sebagai berikut, kaki bisa satu atau keduanya, berotasi ke bagian dalam atau dalam kasus tertentu dapat juga berotasi ke belakang dan terdapat lekukan kulit pada kaki bagian dalam. Selain itu, kelainan bawaan CTEV ini juga sering diiringi dengan kegagalan menutupnya tulang belakang. Untuk itu orang tua juga harus memeriksa kedaan tubuh bayi secara keseluruhan dari ujung kepala sampai ke ujung jari kaki.
Kaki Pengkor Bisa Disembuhkan
Jika anda mencurigai kelainan bawaan CTEV pada bayi baru lahir segera bawa bayi tersebut untuk berkonsultasi ke dokter terdekat. Penanganan pada bayi yang mengalami CTEV tidak selalu dilakukan operasi. Penanganan awal yang biasa dilakukan oleh dokter adalah dengan penanganan konservatif menggunakan pemasangan gips secara berkala yang dilakukan selama 5-6 minggu.