Salah satu menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ketapang, Kalimantan Barat, ramai jadi sorotan karena menggunakan daging hiu goreng. Meski dianggap sesuai kearifan lokal, konsumsi hiu dinilai berbahaya bagi kesehatan manusia sekaligus kelestarian ekosistem laut.
Dilansir dari Ocean for All, daging hiu memiliki kandungan merkuri tinggi yang dapat merusak sistem saraf, pencernaan, kekebalan tubuh, paru-paru, ginjal, kulit, hingga mata.
WHO juga menegaskan, konsumsi ikan dengan kadar merkuri tinggi berisiko menimbulkan gangguan saraf, kerusakan ginjal, hingga kanker.
Bahaya merkuri bahkan lebih besar bagi ibu hamil dan anak-anak. Penelitian menunjukkan, paparan merkuri bisa mengganggu perkembangan otak janin dan fungsi kognitif anak.
Ancaman Kepunahan Ekosistem Laut
Selain membahayakan kesehatan, konsumsi hiu juga berdampak serius pada keberlanjutan laut. Lebih dari 100 spesies hiu kini terancam punah akibat penangkapan berlebihan. Padahal, hiu memegang peran penting menjaga keseimbangan rantai makanan laut.
Hilangnya populasi hiu berpotensi memicu ketidakseimbangan ekosistem dan mengganggu keberlanjutan sumber daya laut yang juga penting bagi manusia.
Sebagai solusi, pakar menyarankan agar menu MBG menggunakan ikan lokal seperti kembung, tongkol, atau cakalang. Jenis ikan ini lebih aman, bergizi tinggi, dan ramah terhadap kelestarian laut.***





