Tayangan Trans7 menuai kecaman luas setelah program XPOSE menampilkan narasi yang dianggap menghina santri dan kehidupan pesantren. Usai gelombang protes, Trans7 menyampaikan permohonan maaf resmi.
Tagar #BoikotTrans7 mendadak viral di media sosial setelah program XPOSE menayangkan episode dengan judul provokatif: “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?” Tayangan itu dianggap melecehkan martabat kiai, santri, dan lembaga pesantren.
Alih-alih dianggap sebagai kritik sosial, konten tersebut justru dinilai menyudutkan pesantren dengan narasi yang tidak berimbang dan berpotensi menimbulkan salah persepsi publik.
Beberapa keberatan yang muncul dari komunitas santri antara lain: narasi yang merendahkan tokoh agama, stereotip negatif terhadap kehidupan pondok, serta absennya konfirmasi langsung dari pihak pesantren yang disorot.
Gelombang protes segera muncul. Tagar #BoikotTrans7 menjadi trending di berbagai platform, diikuti unggahan dari santri dan alumni pesantren. Himpunan Alumni Santri Lirboyo Jabodetabek bahkan mendatangi studio Trans7 di Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Senin (13/10), menuntut klarifikasi dan permintaan maaf.
“Pesantren memang bukan institusi sempurna, tapi jangan dilecehkan dengan framing murahan,” tulis pernyataan resmi Alumni Lirboyo. Sementara di media sosial, akun Santri Melawan menuliskan pesan keras: “BOIKOT!!! Trans7 yang telah menghina kiai dan santri.”
Komunitas pesantren juga mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjatuhkan teguran keras terhadap Trans7 karena dinilai mengabaikan etika jurnalistik dan tanggung jawab kultural terhadap pesantren.
Trans7 Sampaikan Permohonan Maaf
Setelah gelombang protes meluas, pihak Trans7 akhirnya menyampaikan permohonan maaf resmi pada Selasa (14/10).
View this post on Instagram
Dalam surat bernomor 399/DSMA-PR/25 yang ditujukan kepada HM. Adibussholeh, Pimpinan Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadiaat Lirboyo, Trans7 mengakui adanya keteledoran dalam penayangan dan menyampaikan “permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap Kiai, pengasuh, santri, serta alumni PP Lirboyo.”





