Ada Perjuangan Para Kiai di Balik Lahirnya TNI

Ilustrasi.
Banyak orang lupa, di balik kelahiran TNI pada 5 Oktober 1945, ada para kiai dan santri tarekat yang lebih dulu mengangkat senjata lewat Peta, Hizbullah, dan Sabilillah.

Tanggal 5 Oktober 1945 ditetapkan sebagai hari lahir Tentara Nasional Indonesia (TNI), berawal dari pembentukan Barisan Keamanan Rakyat (BKR). Namun, sejarawan Nahdlatul Ulama (NU) mendiang Agus Sunyoto menegaskan, cikal bakal BKR dan TNI justru tumbuh dari kalangan pesantren. “BKR dari namanya saja tidak diniatkan sebagai pasukan militer,” kata Agus dalam ceramahnya, 4 September 2015. “Hanya badan keamanan yang tugasnya membantu Sekutu memelihara ketertiban dan mengumpulkan tawanan Jepang serta Eropa.”

Sejak masa pendudukan Jepang, para kiai sudah dilibatkan dalam pembentukan Tentara Pembela Tanah Air (Peta) dan Laskar Hizbullah. Dalam daftar komandan batalion Peta, tercatat nama-nama ulama seperti KH Tubagus Achmad Chatib, KH Masykur, KH Cholik Hasjim, KH Iskandar Sulaiman, dan KH Amien Djakfar. Bahkan, surat kabar Asia Raya edisi 22 Januari 1944 menulis sindiran, “Apakah para kiai cukup disebut daidancho, atau seharusnya daidancho kiai?”

Saat Republik berdiri dan BKR dibentuk, ribuan santri Peta, Hizbullah, dan Sabilillah bergabung menjadi pasukan resmi. Di Jawa Timur, KH Hasyim Asy’ari memimpin resimen, di Jawa Tengah Kasman Singodimedjo, dan di Jawa Barat KH Noor Ali yang dijuluki Singa Bekasi. Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 menjadi puncak peran kaum santri, ketika ribuan laskar turun ke Surabaya membawa semangat jihad melawan pasukan Inggris.

Namun, kebijakan Reorganisasi dan Rasionalisasi (Rera) oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta setelah perang justru menyingkirkan banyak perwira berlatar pesantren. Mereka dianggap tak memenuhi standar pendidikan modern. “Mereka diturunkan pangkatnya karena tidak berijazah,” ujar Agus Sunyoto. Dari sanalah, peran pesantren dalam tubuh TNI perlahan dipinggirkan.

Bacaan Lainnya

Selengkapnya di kosongsatu.id.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *