JAKARTA – Ilmu pengetahuan modern menyepakati bahwa sejarah peradaban manusia dapat dipelajari melalui sisa-sia penemuan artefak yang diyakini berasal dari masa lalu. Namun, rupanya tak semua penemuan itu bisa dipelajari oleh ilmu pengetahuan modern, sehingga masih menyisakan misteri hingga kini.
Umumnya, dari ‘pesan-pesan’ atau jejak yang melekat pada penemuan-penemuan itulah para ilmuan membuat deskripsi atau kesimpulan tentang misteri kehidupan yang pernah ada pada masa yang telah lewat. Kendati demikian, rupanya tak semua penemuan dapat ‘dibaca’ atau ‘disimpulkan’ Ada beberapa artefak atau benda kuno yang menurut ilmu pengetahuan modern masih menyimpan misteri yang belum terpecahkan.
Seperti apa saja penemuan itu? Inilah 11 situs dan benda peninggalan masa lalu yang menurut ilmuan paling misterius, dikutip dari laman Live Science.
Makam Cleopatra
Hingga saat ini, para arekolog meyakini bahwa ada Ratu Mesir bernama Cleopatra VII. Dia dipercaya sebagai perempuan cerdas dan cantik. Cleopatra VII disebut menduduki tahta dan memerintah Mesir mulai tahun 35 – 31 SM.

Sang Ratu juga dipercaya telah memikat hati seorang penguasa dari Romawi bernama Mark Antony. Namun, ia dan Antony dikisahkan bunuh diri setelah dikalahkan oleh Oktavianus, penguasa Romawi lainnya, dalam Pertempuran Actium pada tahun 31 SM.
Para sejarawan memercayai bahwa Cleopatra dan Antony dimakamkan di situs pemakaman yang sama. Pemakaman yang dimaksud disebut terletak di dekat kuil Dewi Mesir Isis. Namun, hingga saat ini, di mana keberadaan pasti makam Cleopatra masih menjadi misteri.
Kota Atlantis
Benua ini pertama kali dideskripsikan oleh sejarawan sekaligus filsuf Yunani kuno, Plato pada 360 SM. Ia menyebutkan bahwa Atlantis memiliki kekuatan angkatan laut yang besar sebelum tenggelam ke laut lebih dari 10.000 tahun sebelumnya dalam peristiwa bencana.
Beberapa ilmuan pernah mengeklaim bahwa Atlantis yang dimaksud oleh Plato itu bukanlah mitos. Benua tersebut dipercayai sebagai fakta sejarah. Beberapa arkeolog pernah mengeklaim bahwa Atlantis yang hilang telah ditemukan di Bahama, Kepulauan Yunani, Kuba, bahkan Jepang. Sementara menurut Profesor Arisiyo Santos dari Brasil—yang menyatakan sudah melakukan penelitian selama 70 tehun untuk melacak keberadaan Atlantis, benua yang hilang itu berada di Indonesia.
Namun demikian, secara umum, para arkeolog masih memperdebatkan lokasi pasti kota ini. Atlantis pun masih terus menjadi bagian imajinasi populer di masyarakat.
Kafan dari Turin
Pada tahun 1353 SM, Gereja Katholik Roma mencatat bahwa kafan yang diduga milik Yesus Kristus ini telah diangkut dari Yudea, Palestina Selatan, ke Turin, Italia, antara tahun 30 atau 33 M.
Pada tahun 1980-an, para peneliti menggunakan penanggalan radiokarbon untuk menentukan usia kafan tersebut. Mereka pun menemukan bahwa kain tersebut berasal dari tahun 1260 dan 1390 M, sehingga kemungkinan besar merupakan produk pemalsuan pada abad pertengahan.
Namun demikian, muncul sejumlah kritik yang berpendapat bahwa penanggalan karbon pada kafan tersebut dilakukan pada bagian kain sambungan baru yang dijahitkan ke kain kafan tersebut, berabad-abad setelah wafatnya Yesus. Perihal ini pun masih menjadi perdebatan hingga saat ini.